Dari anak-anak hingga orang dewasa—tentunya yang sudah melek internet—kini sudah keranjingan dengan yang namanya blog. Blog berasal dari kata web dan log. Pada awalnya blog adalah jurnal atau diari (catatan harian pribadi) yang dimuat di halaman web. Penulis blog disebut blogger.
Di Indonesia aktivitas blogging mulai populer sejak awal 2000. Banyak selebriti, termasuk tokoh-tokoh masyarakat (public figure) ketika itu memanfaatkan blog untuk menjalin komunikasi dengan para penggemar atau fans mereka. Selain mengetahui aktivitas keseharian mereka—karena blog selalu di update—pembaca blog juga bisa berkomunikasi (langsung atau tidak langsung) secara tertulis lewat sarana yang disediakan dalam blog itu. Bahkan pada saat-saat tertentu, para fans bisa bertatap muka atau berkomunikasi langsung lewat chatting dan webcam.
Dalam perjalanannya, kehadiran blog terus berkembang. Isinya bukan berupa jurnal pribadi lagi tetapi sudah meliputi bermacam-macam topik. Ada yang berupa uneg-uneg pribadi dan catatan konyol seputar tempat kos. Ada yang memanfaatkan blog sebagai sarana promosi suatu produk. Ada pula yang berisi persoalan tertentu, misalnya cara membuat dan mempercantik blog. Yang jelas, tulisan-tulisan dalam blog bisa dikatakan bersifat informatif, edukatif, rekreatif, dan komunikatif, meskipun unsur bisnisnya kadang lebih menonjol.
Melambung
Tidak dimungkiri hingga kini jumlah blogger di Indonesia terus melambung. Hal ini karena membuat blog relatif gampang dan gratis, tidak seperti orang membuat website yang harus membayar iuran tahunan. Keberadaan blogger yang menjamur juga didukung banyaknya penyedia layanan fasilitas blog gratis. Yang tercatat paling populer adalah www.blogger.com, www.wordpress.com, dan www.multiply.com. Sebenarnya masih ada lagi beberapa penyedia blog gratis, namun ketenarannya masih di bawah ketiga website tadi.
Membuat blog relatif mudah karena sarana di dalamnya dilengkapi mesin updater sehingga para blogger bisa menulis, mengubah, dan memperbarui isi blog dengan cepat. Apalagi perintah dan petunjuknya sudah tertera dalam bahasa Indonesia.
Jika kita mengamati internet, terlihat banyak blog biasa-biasa saja. Artinya, tampilan blog begitu sederhana, misalnya berwarna hitam putih atau polos hanya tulisan, tanpa dilengkapi pernak-pernik lain. Namun banyak pula yang tampil semarak dan berwarna-warni, bahkan dipenuhi aneka ragam widget dan aksesori.
Sebagaimana halnya manusia, memang blog pun bisa dipercantik karena dilengkapi sejumlah widget atau pernak-pernik, antara lain widget untuk mengukur kualitas blog, untuk mengetahui trafik pengunjung blog, untuk melacak IP address, untuk memperoleh masukan dari pengunjung blog, aksesori berupa kupu-kupu terbang, judul berkelap-kelip, dan kalimat berjalan.
Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang paling digandrungi adalah blogspot keluaran www.blogger.com. Saat ini blogspot tersedia dalam 41 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Kelebihan lain dari www.blogger.com adalah mampu menyediakan fasilitas untuk penutur bahasa Arab, Ibrani, dan Persia yang tampilannya berjalan dari kanan ke kiri.
Blogspot menjadi nomor satu karena merupakan bagian dari Google Inc. Mungkin pengguna internet sudah banyak tahu bahwa Google bukan hanya dikenal sebagai search engine (mesin pencari) nomor satu. Lebih dari itu Google merupakan salah satu perusahaan IT terbesar di dunia. Karena sudah terintegrasi ke dalam Google, maka dari itu setiap apply pada blogspot harus menggunakan email dari Gmail.com.
Langkah-langkah membuat blog boleh dikatakan sangat sederhana. Pertama, sign in melalui alamat email kita. Setelah itu mengisikan beberapa persyaratan, seperti nama tampilan dan nama pengguna. Selanjutnya memilih template. Template adalah desain siap pakai untuk mengisikan teks dan gambar agar menghasilkan sebuah dokumen baru. Di blogspot banyak tersedia berbagai macam template yang terintegrasi di dalamnya. Template-template itu bisa diatur menjadi dua kolom, tiga kolom, atau empat kolom.
Setelah pemilihan template selesai, mulailah kita dapat melakukan posting, yakni mengisikan entri, foto, gambar, video, dsb. Sebagaimana halnya penulisan atau penerbitan, kita bisa mengubah jenis dan ukuran huruf, menebalkan atau membuat garis bawah pada teks, menyesuaikan warna, memperbesar atau memperkecil foto, dan meratakan tepian teks.
Isi posting-an biasanya terbagi atas dua jenis berdasarkan sumbernya, yaitu yang ditulis sendiri dan yang berupa copy paste. Istilah copy dan paste mengacu pada aktivitas penggandaan file atau bagian dari sebuah dokumen lalu memindahkannya ke dalam blog kita.
“Citizen Journalism”
Banyak orang kemudian menjadikan blog sebagai sarana untuk belajar menulis atau mengemukakan pendapat. Ini tentunya sah-sah saja. Coba perhatikan berbagai blog yang ada. Tampak sekali bahasanya tidak formal bahkan terkesan ancur-ancuran. Banyak blogger, misalnya, menulis tanpa huruf besar dan campur baur dengan bahasa gaul atau bahasa SMS. Sebagian lagi menulis dengan gaya prokem dan bahasa Betawi.
Memang, blog tidak melarang hal demikian. Dari sinilah rupanya muncul jurnalisme tanpa suntingan. Berkat bloglah kemudian muncul istilah citizen journalism alias jurnalistik warga. Artinya, warga berperan sebagai wartawan dan bertugas memberitakan segala sesuatu yang biasanya sulit dideteksi wartawan sungguhan.
Meskipun tanpa suntingan, pengelola blog tetap berharap adanya etika yang baik dari para pengguna atau pemilik blog. Disyaratkan, blog tidak boleh mengandung konten SARA dan pornografi. Sayangnya, di mana ada himbauan, di situ tetap ada ketidaksantunan. Persoalannya, sampai saat ini masih banyak dijumpai blog yang memuat konten demikian dan juga hal-hal yang menjelek-jelekkan pemerintah.
Tentu kita masih ingat peristiwa beberapa waktu lalu dengan munculnya cerita bergambar yang dianggap melecehkan agama, yang dikenal sebagai kartun Nabi Muhammad. Kemudian ada lagi perang blogger antara Indonesia – Malaysia, terkait kasus reog Ponorogo. Ketika itu nama Indonesia diplesetkan menjadi “Indonesial”, sementara Malaysia menjadi “Malingsia”
Di beberapa negara, banyak blogger sudah merasakan pengapnya ruang penjara akibat tulisan yang dianggap mendiskreditkan pemerintah dan pihak-pihak tertentu. Kita harapkan di Indonesia tidak ada hal-hal demikian.
Sebenarnya, blog memberikan banyak dampak positif kepada para pengguna internet dan masyarakat umum. Kita, misalnya, bisa mencari informasi iptek, men-download antivirus atau game bahkan buku elektronik secara gratis, mendengarkan musik secara online, dan masih banyak lagi. Dampak positif seperti inilah yang perlu dikembangkan.
Lalu manfaat apa yang diperoleh para blogger sendiri? Memang biaya nge-blog tidak murah, apalagi kalau sering melakukan posting-an baru atau update tulisan. Hitung saja berapa biaya ke warnet atau iuran berlangganan internet. Namun kepuasan batin biasanya tidak bisa diukur dengan uang.
Banyak blogger Indonesia sudah merasakan enaknya nge-blog berkat penghasilan yang mereka peroleh dari program online earning, referral atau afiliasi, dan program-program lainnya. Mereka menyediakan ruangannya pada blog untuk menampilkan iklan-iklan lokal dan internasional.
Beberapa blogger lain ketiban rezeki secara mendadak justru karena “cuap-cuapnya” di blog, memperoleh perhatian dari penerbit buku. Setelah dicetak, bukunya laku keras di pasaran. Nah, bayangkan besarnya royalti yang diterima si blogger.
Dengan adanya Komunitas Blogger Indonesia (KBI), kita harapkan kiprah blogger Indonesia semakin mendunia. Melalui organisasi inilah seharusnya ada semacam award tahunan, dalam rangka meningkatkan kualitas blogger Indonesia itu. (DJULIANTO SUSANTIO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar